RANCAGE ITU...
Rancage itu ketika kami tak punya budget untuk sebuah acara. Kami menawarkan baju FFT yang seluruh hasil penjualannya digunakan untuk acara Festival Film Tasik #3 Rancage demi sekedar melengkapi koleksi baju yang kau pakai agar bisa menyentuhmu dan merasaimu.
Rancage itu saat ada razia kendaraan pas kami mengantarkan baju kepada pemiliknya. Kami menyiasatinya dengan cara membuka baju dan celana panjang, cuma pake kolor butut, memasukan sepatu ke dalam bagasi motor alias nyeker dan menjalankan motor pelan sambil berpura-pura menjadi warga sekitar yang melihat semua pengendara yang tak memiliki kelengkapan dirazia.
Rancage itu saat kami tak mampu sewa kursi dan property, kami meminjam bekas acara Dandim di tempat yang sama.
Rancage itu saat kami tak punya printer seseorang bersayap membantu dan menghibahkannya untuk kami.
Saat kami ada di bawah rantai pemberitaan, kami membuat serial fiksi singkat sebagai pengantar perjalanan Rancage dilengkapi coretan mangga seorang teman.
Rancage itu saat kami tak mampu menebus piala, dari hasil penjualan sisa baju di detik2 terakhir kami membeli cd kosong, print logo, bingkai dan menghiasnya sedemikian rupa.
Rancage itu adalah tema acara FFT #3, sebagai salah satu cara kami yang pernah dihidupi dunia gambar bergerak (film) berusaha menghidupi apa yang kami yakini, berusaha melepas definisi kesuksesan dan persaingan atau format baku sebuah festival. Karena kami melakukannya bukan untuk sesuatu yang muluk-muluk “mengubah kota” atau “memajukan anak muda,” tapi dengan acara sederhana ini kami anak muda belajar mengenal diri kami sendiri.
Salam Rancage.