Kamis, 16 Oktober 2014


SURAT UNTUK SEMUA REMAJA YANG MEMILIH TERJATUH DARI LANGIT DENGAN TERSENYUM.

(undangan pemutaran bioskop remaja dalam memperingati hari remaja sedunia)




Remaja, kau membuat jalan dengan melewatinya.

Setiap kau merasa tersesat dalam duniamu. Apakah karena terlalu banyak pintu lorong tak berujung seperti labirin yang dibuat oleh Daedalus untuk Raja Minos di istana Knossos.

Remaja, apa yang kau lakukan selain menghabiskan hidup dalam labirin duniamu? Tidak. kau mulai mengumpulkan setiap bulu angsa, helai demi helai. Membuat sayap dan merekatkannya dengan lilin. Kau ingin terbang begitu keyakinanmu. Maka terbanglah kau, terbang menyapa masamu. Memenuhi rasa ingin tahumu. Terbanglah lebih jauh lagi, lebih lama dan lebih tinggi lagi. Jangan biarkan ada yang menyusulmu,       biarkan semua ada dibawahmu.

Kau tak puas hanya terbang dari kota ke kota lain. Kau lebih memilih menentang matahari sebagai pencapaian, menentang semua hal diluar dirimu, menetapkan batas, merasakan kebebasan penuh untuk melakukan apapun.

Dengan sayap kau sampai ke tujuanmu. Menjadi Ikarus yang terjatuh dari langit setelah mencium matahari. Sayapmu terbakar, meleleh, kau hangus lalu tubuhmu menghantam laut dengan senyum, mengakhiri dongeng yang kau wariskan kepada penerusmu.

Gambar : Leo Si Penatap Bulan, teks by butuhspasi
Ini untukmu: tentang komitmen seumur hidupmu menantang dunia. Menyadari kau bukan siapa-siapa, bukan Lucius Nero yang membakar pusat dunia demi kota impiannya, bukan Newton yang melakukannya dengan apel jatuh atau Archimides yang merubah dunia dari bak mandinya, bagaimana kau melakukan revolusimu sendiri? Jika kamera adalah mulanya, lalu ledakan idemu, pemberontakanmu, gairahmu dalam mempersoalkan realitas: menunjuk, menuduh, mencela atau mendukung badai ide dikepalamu. Biarkan karyamu menghantui siapapun dalam tidur, menjadi mimpi buruk, bukan menjadi selimut yang membuat orang hangat, Ini saatnya membuat gambar yang mendorong orang keluar dari kursi nyamannya, ketidak peduliannya, membuat orang merebut kembali segala sesuatu yang pernah diambil, tak perlu mengemis kesempurnaan, tunjukkan setiap detail kecil dari ketidakadilan, kerusakan penyalahgunaan, ketegangan mesra, menformat dan diformat, beri mereka konflik, Silang pendapat, perjuangan terhadap kepuasan, Konfrontasi, jangan biarkan seseorang membuat kameramu jinak untuk alasan apapun meski film sialan yang beredar masih seragam. Apakah aku meminta terlalu banyak darimu? dimana kau saat dunia membutuhkanmu? Mengapa kau gak menjawab panggilan dunia? bukankah kunci perubahan ada di tanganmu, melalui tindakanmu, karya-karyamu yang pada waktunya akan diangkat tinggi oleh para pengikutmu. Hidup itu sekali, maka berbuatlah sesuatu sekecil apapun yang mampu merubah arah dunia, baru setelah itu kau boleh mati.
Word by     : butuhspasi
ilustrasi by : Leo si penatap bulan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...